Hot Flashes pada menopause, sering kali terjadi mengalami rasa panas yang timbul pada area leher, dada dan wajah. Meski mengganggu, hal ini merupakan hal yang normal dan dapat diatasi. Bagaimana caranya?. Berikut penjelasannya.
Apa Itu Hot Flashes pada Menopause?
Hot flashes pada menopause adalah rasa panas yang timbul pada wanita yang sedang menopause. Gejala lain yang dirasakan kulit akan terasa hangat dan berkeringat, wajah memerah, jantung berdetak lebih cepat dan kesemutan di jari-jari.
Penyebab Hot Flashes pada menopause sendiri belum diketahui pasti, namun hal ini berkaitan dengan perubahan hormon reproduksi di tubuh wanita. Akan tetapi, tidak semua wanita akan mengalami hal seperti ini, biasanya hal ini terjadi pada wanita yang merokok, obesitas, serta yang jarang melakukan olahraga lebih tinggi risikonya untuk mengalami gejala Hot Flashes pada menopause.
Ada dua tipe Hot Flashes pada menopause, yaitu standard hot flashes dan slow hot flashes. Standard hot flashes ditandai muncul dengan cepat dengan intensitas tinggi namun juga berangsur menghilang dengan cepat.
Sedangkan slow hot flashes sama-sama timbul dengan cepat, hanya saja dengan intensitas rendah dan bertahan kurang lebih selama setengah jam hingga satu jam.
Baca juga : Cara Merawat Wajah Agar Tidak Kusam
Penyebab Hot Flashes
Penyebab umumnya terjadi karena hal-hal di luar penyakit yang mendasari. Hot Flashes pada menopause muncul karena berbagai hal yang dapat memicunya, seperti:
Konsumsi Obat Tertentu
Hot flashes bisa terjadi karena penggunaan obat-obat tertentu. Misalnya opioid, anti depresan dan obat osteoporosis. Untuk mengatasi hal ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter yang telah memberikan obat tersebut, agar dapat memberikan obat alternatif yang akan mengurangi efek panas pada tubuh.
Suhu Ruangan yang Panas
Suhu tubuh akan meningkat secara alami pada malam hari. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak tidur di dalam ruangan dengan suhu yang sejuk. Selain itu, gunakan pakaian yang memberikan kenyaman pada tubuh, tidak terlalu ketat dan kalau bisa berbahan katun.
Gunakan selimut berbahan tipis guna memberikan kemudahan bagi sirkulasi udara supaya tetap optimal.
Stres dan Cemas
Stres dan rasa cemas yang berlebihan dapat menyebabkan jantung berdebar cepat, munculnya keringat dan hot flashes.
Untuk mengatasinya, cobalah untuk mengatur pernapasan supaya dapat membuat diri lebih tenang sehingga hot flashes dapat diatasi.
Menggunakan Pakaian Ketat
Tanda disadari, pemakaian pakaian ketat dapat memberikan bahaya bagi kesehatan. Pakaian ketat yang dikenakan secara terus menerus dapat berdampak buruk mulai dari sirkulasi udara, masalah perut hingga gangguan kulit. Selain itu, menggunakan pakaian ketat dapat memicu hot flashses.
Perokok Aktif
Seseorang yang memiliki kebiasaan merokok akan terkena risiko lebih tinggi mengalami hot flashes pada masa menopause.
Cara Sederhana Mengatasi Hot Flashes?
Ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengurangi intensitas panas pada bagian tubuh yang mengalami hot flashes. Berikut beberapa cara sederhana atasi hot flashes:
- Seseorang harus tetap tenang, sebab saat gugup atau panik dapat memicu timbulnya rasa panas dan keringat pada tubuh.
Usahakan untuk menstabilkan suhu ruangan. Jangan sampai membuat anda kepanasan namun juga jangan kedinginan. Sebaiknya menggunakan pakaian berbahan katun. - Mengatur napas secara perlahan dan teratur selama 15 menit pada pagi dan sore hari. Terutama saat seseorang mengalami hot flashes.
- Kurangi konsumsi alkohol dan minuman yang mengandung kafein serta rokok.
- Mengatur pola makan yang baik dengan makanan sehat gizi seimbang. Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan guna membantu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh sehingga dapat mengurangi hot flashes.
- Lakukan pola hidup sehat dengan olahraga secara rutin dan teratur.
Jika seseorang tidak terbiasa olahraga. Mulailah dengan olahraga yang ringan, seperti: berjalan kaki, berenang ataupun bersepeda. - Saat mengalami hot flashes cobalah untuk menggunakan kompres dengan es batu.
Pengobatan Hot Flashes dengan Produk Herbal
Belum ada pembuktian yang baik secara teknis terkait dengan efek dari penggunaan produk herbal. Hanya saja beberapa wanita melakukan pengobatan hot flashes dengan produk herbal. Jadi tidak ada salahnya untuk dicoba.
Berikut beberapa produk herbal yang dipercaya dapat mengurangi hot flashes:
Kedelai
Kedelai memiliki manfaat dapat mengatasi masalah menopause. Kandungan isoflavonnya dapat mengurangi rasa panas atau hot flashes sehingga membuat wanita merasa nyaman.
Namun kedelai mungkin dapat menyebabkan sakit perut ringan, sembelit dan diare pada beberapa orang.
Cuka Apel
Cuka apel banyak memiliki manfaat untuk mengatasi masalah kewanitaan termasuk hot flashes. Caranya, cukup campurkan satu sendok cuka apel dengan setengah sendok susu. Konsumsi setengah jam sebelum makan.
Teh Lavender
Teh lavender dipercaya dapat mengatasi berbagai macam masalah kesehatan seperti hot flashes. Konsumsi secangkir teh lavender sebelum tidur dapat mengatasi rasa panas, mengatasi insomnia, dan mengobati kecemasan serta sakit kepala yang merupakan gejala umum menopause yang disebabkan karena perubahan hormon.
Semanggi Merah
Tanaman semanggi merah (red clover) merupakan sumber estrogen alami dan kaya akan antioksidan, sehingga mampu meredakan rasa panas atau hot flashes yang dialami wanita pada masa menopause.
Selain itu, kandungan isoflavon yang disebut mirip dengan estrogen dapat meredakan rasa nyeri pada payudara dan nyeri PMS.
Selain itu, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk menangani masalah hot flashes, di antaranya:
- Terapi pergantian hormon seperti suplemen untuk menyeimbangkan hormon estrogen dan progestin.
- Pengobatan non hormon, misalnya antidepresan tertentu.
- Terapi alternatif dengan akupuntur.
- Perubahan gaya hidup.
Share juga apa yang menjadi menurut kamu di kolom komentar tentang Hot Flashes pada menopause. Bagikan juga di sosial media agar lebih banyak orang yang teredukasi dan mengetahui lebih banyak tentang cara menangani Hot Flashes pada menopause.
Leave a Reply